Randudongkal – Kementerian Agama membina dan melayani umat dari enam agama, tidak hanya satu agama tertentu. Sudah menjadi tugas Kepala Kankemenag untuk memberikan pembinaan kepada umat beragama. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Kementerian Agama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
Demikian diutarakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, Taufik Rahman saat memberikan pembinaan kepada umat Katolik Stasi Santo Yosef Randudongkal di Hotel Panorama Randudongkal hari Rabu malam (10/2).
Acara diikuti oleh sekitar 70 orang umat Katolik Stasi Randudongkal. Acara ini diselenggarakan untuk menyambut masa pertaubatan dan masa puasa untuk menyambut paskah. Turut hadir Ketua FKUB Kabupaten Pemalang, Kepala KUA Kecamatan Randudongkal, Danramil Randudongkal, Kapolsek Randudongkal, dan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Randudongkal.
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk beribadah sesuai keyakinan dan mendirikan tempat ibadah sepanjang sesuai aturan perundang-undangan,” jelasnya.
Umat katolik diharapkan bisa mengikuti perkembangan zaman dan turut andil dalam mensukseskan program revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Romo dan para tokoh agama agar mengamalkan ilmu agamanya dan mengajak umat untuk senantiasa berbuat kebajikan.
Ketika semua umat beragama memahami ajaran agamanya dengan baik, maka dengan sendirinya tingkah lakunya akan sesuai dengan tuntunan agama. Semua agama pada hakikatnya mengajarkan umatnya untuk berbuat kebaikan.
Di Kabupaten Pemalang ada lebih dari 1400 umat Katolik Paroki Santo Lukas Pemalang. Total ada 6 Stasi Katolik di seluruh Kabupaten Pemalang dan salah satunya adalah Stasi Santo Yosef Randudongkal. Stasi Randudongkal memiliki jemaat 120 orang dari Kecamatan Randudongkal, Belik, Watukumpul, Moga, dan Warungpring.
Taufik mengajak kepada jemaat Stasi Randudongkal untuk meningkatkan ibadahnya sehingga bisa mewujudkan masyarakat yang toleran. Kerukunan umat beragama di Kabupaten Pemalang pada umumnya sudah berjalan dengan baik. Adanya sikap saling menghormati, toleransi, dan kerjasama antar umat beragama dianjurkan sepanjang tidak menyentuh kepercayaan agama.
Sesama umat beragama sebaiknya tidak menyinggung dan menyakiti karena agama adalah keyakinan masing-masing pemeluk agama. Sebelum mengakhiri pembinaannya, Taufik menghimbau untuk menjaga anak-anak dan keluarga dari narkotika dan pornografi.
“Narkotika bisa merusak mental bangsa dan pornografi membawa dampak yang tidak baik. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mendidik anak-anak. Dengan pelajaran agama dan misa diharapkan menjadi benteng bagi anak-anak dan keluarga kita,” pungkasnya. (fi)