Pemalang – Tujuh puluh satu tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 Januari 1946, Pemerintah atas usul dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) membentuk Kementerian Agama dan mengangkat Menteri Agama yang pertama yaitu Haji Mohammad Rasjidi. Pembentukan Kementerian Agama merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara religius yang nasionalis.
Untuk memperingati hari lahirnya Kementerian Agama RI atau yang lebih dikenal dengan Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI, seluruh ASN jajaran Kementerian Agama Kabupaten Pemalang melaksanakan upacara bendera di halaman MTs Negeri Pemalang (3/1). Upacara bendera yang menandai puncak peringatan HAB ke-71 turut dihadiri Forpimda, Pengurus FKUB, Pimpinan Ormas keagamaan Kabupaten Pemalang, dan tamu undangan lainnya.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Wakil Bupati Pemalang, Martono. Upacara dimulai pukul 07.30 WIB dan berjalan secara khidmat. Dalam amanatnya, inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.
Kita ketahui, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa dan negara kita. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan kita dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional, dan menjaga keutuhan NKRI.
Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat, sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional. Agama menjadi ruh kehidupan kebangsaan kita sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Kesatuan kebangsaan kita akan terpelihara secara kokoh dan tidak dapat dipecah belah amatlah tergantung pada kebijakan dan kecakapan aparatur Kementerian Agama.
Penegasan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai falsafah dasar kehidupan bernegara pada Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 mengandung makna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita senantiasa memerlukan tuntunan Tuhan. Prinsip fundamental tersebut mengamanatkan supaya ajaran dan nilai-nilai agama diperankan sebagai pemberi arah sekaligus mendasari kehidupan kebangsaan kita yang ber-motto Bhinneka Tunggal Ika.
Agama yang diyakini dan diamalkan oleh umatnya masing-masing harus menjadi unsur pembentuk Nation and Character Building bangsa Indonesia yang majemuk ini. Karena itu, seluruh umat beragama harus menyadari dan disadarkan bahwa nilai-nilai agama merupakan unsur perekat integrasi nasional.
LHS berharap kepada seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa menjaga marwah kementerian yang kita cintai sebagai organisasi yang sarat dengan nilai, kultur, dan tradisi baik. Dirgahayu Kementerian Agama. Sekali Kementerian Agama tetap Kementerian Agama. (fi)