Belik – Sekolah merupakan tempat untuk mencerdaskan anak bangsa. Dengan mengenyam pendidikan diharapkan harkat dan martabat bangsa Indonesia akan meningkat. Terlebih lagi untuk sekolah kejuruan yang memang bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswinya agar siap bekerja dengan keahlian yang telah dimiliki.
Dengan semakin maraknya penyelenggara pendidikan di bidang sekolah kejuruan maka tingkat kompetisi bagi lulusannya akan semakin ketat. Perbedaan dalam hal ilmu pengetahuan maupun keahlian alumni masing-masing sekolah mungkin tidak begitu jauh. Namun saat ini bukan hanya kedua aspek tersebut saja yang diutamakan, diperlukan pula adanya sikap mental yang baik dalam memenuhi tuntutan dunia kerja.
Demikian diutarakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, Taufik Rahman dihadapan guru dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Belik setelah melaksanakan sholat Dhuhur bersama di Masjid Al Ikhsan SMK Muhammadiyah Belik (19/5).
“Kata kunci untuk mewujudkan sikap mental yang baik ada dua, yaitu jujur dan disiplin. Kejujuran bukan hanya kognitif atau ucapan saja, kejujuran harus dibarengi dengan sikap dan tindakan. Kejujuran seharusnya bisa diwujudkan dengan lebih mudah di sekolah yang berbasis agama,” tuturnya.
“Yang selanjutnya adalah kedisiplinan. Dengan menanamkan jiwa kedisiplinan maka segala sesuatu akan berjalan dengan teratur. Disiplin bukan hanya disiplin waktu, tapi disiplin dalam segala bidang,” sambungnya.
K.H. Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah berupaya untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang berpendidikan, berwawasan. Dan lembaga Muhammadiyah mempunyai sejarah panjang dan peranan penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Taufik berharap generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran radikalisme yang bisa mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Dia menyebutkan K.H. Ahmad Dahlan pada zaman dahulu ikut mendukung terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan membentuk negara yang berdasarkan agama Islam.
Taufik juga mengungkapkan keprihatinannya akan sisi buruk dari perkembangan teknologi. Kita tidak bisa menafikan perkembangan teknologi. Teknologi jika bisa dikuasai dengan baik maka akan memberikan manfaat bagi manusia.
Namun sebaliknya jika teknologi yang menguasai manusia maka kita akan bergantung dan diperbudak oleh teknologi. Salah satu dampak sosial yang paling nyata menurut Taufik adalah menjadikan seseorang menjadi pribadi yang asosial, tidak kenal dengan lingkungannya karena sibuk dengan gadget, dan itu merupakan salah satu ciri manusia dikuasai oleh teknologi.
Oleh karena itu Taufik mengajak kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah Belik untuk bijak menggunakan teknologi. Manfaatkan tekonologi untuk membantu dalam proses belajar mengajar, untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keahlian.
Pembinaan Rohis di SMK Muhammadiyah Belik juga diikuti oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Kepala KUA Kecamatan Belik, Pengawas PAI dan Madrasah Kecamatan Belik, dan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Belik.
Sebelum memberikan pembinaan, Taufik menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp2.000.000,00 dan wakaf satu mushaf Al Qur’an untuk Masjid Al Ikhsan. Bantuan diterima oleh Kepala SMK dan rencananya bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Al Ikhsan. (fi)