Petarukan – Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi belum lama ini di daerah Palu, Sigi, dan Donggala telah merenggut banyak korban jiwa. Selain korban meninggal yang mencapai ribuan, banyak masyarakat yang luka-luka bahkan hilang. Bencana tersebut juga telah menyebabkan kerusakan rumah maupun infrastruktur lainnya.
Sebagai bentuk empati dan solidaritas atas musibah tersebut, segenap jajaran MTs Negeri 2 Pemalang melaksanakan sholat ghaib dan istighosah. Hal tersebut dituturkan Nurdin Muskinanto selaku guru mata pelajaran Fiqih di ruang guru, Kamis (18/10).
“Seluruh guru, tenaga kependidikan, dan siswa mulai dari kelas VII, VIII, dan IX MTsN 2 Pemalang melaksanakan sholat ghaib dan istighosah di halaman upacara pada hari Jumat Kliwon, 12 Oktober 2018. Kegiatan tersebut sebagai bentuk empati dan solidaritas atas musibah yang telah dialami oleh masyarakat di daerah Palu, Sigi dan Donggala,” jelas Nurdin.
Nurdin menambahkan, di samping sebagai rasa empati dan solidaritas, kegiatan sholat ghaib dan istighosah menjadi pengalaman yang berharga. Karena anak didik mempraktekkan ibadah dalam materi pelajaran Fiqih.
Kegiatan diawali dengan pembacaan sholawat ulama yang dipimpin oleh Ripa’i, S.Pd. Diteruskan dengan sholat Ghaib yang diimami oleh Drs. Habudin. Setelah sholat Ghaib, dilanjutkan istighosah dan diakhiri do’a bersama yang dipimpin oleh Slamet Untung, S.Ag.
Sementara itu Waka Kesiswaan, Drs. H. Komarudin dalam sambutannya mengatakan bencana yang dialami harus disikapi dengan jiwa yang tenang karena semua telah diatur oleh Allah SWT.
Sebagai umat yang beriman mesti disikapi dengan penuh sabar dan ikhlas. Mudah-mudahan apa yang telah terjadi sebagai peringatan bukan sebagai adzab. Dengan bencana yang terjadi, semoga keimanan kita semakin bertambah dan dapat menyadarkan bagi yang belum dalam ketaatan. (smut/fi)