Belik – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang di bulan Ramadhan ini mempunyai program sholat subuh bersama masyarakat. Dan pada hari Jum'at (10/6) kegiatan dilaksanakan di Masjid Al Munawarah Sawangan Desa Bulakan Kecamatan Belik.
Kepala Kankemenag, Taufik Rahman dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk bersyukur karena masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan. Sebagai bentuk rasa syukur sudah seharusnya kita isi bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan ibadah kita, salah satunya membaca Al Qur’an.
“Mari kita giatkan tadarus Al Qur'an seperti saat zaman dulu. Saat ini tantangannya semakin berat, mulai adanya tayangan televisi, internet. Sebagai orang tua berkewajiban membimbing anak kita dengan uswatun hasanah dari orang tua,” jelas Taufik.
Kegiatan dihadiri oleh Pejebat Eselon IV pada Kankemenag, Kepala KUA Kecamatan Belik, Penghulu KUA Kecamatan Belik, Pengawas Pendidikan Kecamatan Belik, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Belik, dan ASN jajaran Kemenag Kabupaten Pemalang.
Menjelang hari raya Idul Fitri, Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai pengaruh buruk yang dibawa pulang oleh perantau. Budaya yang tidak sesuai dan bisa merusak budaya daerah sebaiknya ditolak.
“Yang patut diwaspadai seperti peredaran narkoba, minuman beralkohol, pornografi, perilaku LGBT. Mari kita jaga lingkungan kita dari hal-hal yang tidak baik. Aparat keamanan tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa dibantu oleh masyarakat,” ucapnya.
Taufik juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai masuknya faham yang menyimpang dari ajaran agama Islam, faham radikal. Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, rahmat bagi alam semesta, mengajarkan kebaikan.
Umat Islam Indonesia setidaknya punya dua tokoh besar yaitu Kyai H. Hasyim Asyari pendiri NU dan Kyai H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Keduanya mendukung berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Mari kita jaga NKRI sesuai yang dicontohkan oleh dua tokoh besar umat Islam di Indonesia. Mereka tidak berusaha membentuk negara yang berlandaskan salah satu agama, karena di Indonesia ada enam agama,” urainya.
Kegiatan sholat subuh bersama disertai dengan pembagian zakat profesi oleh Unit Pengelola Zakat Kankemenag Kabupaten Pemalang senilai Rp6.000.000,00. Bantuan diserahkan oleh Taufik kepada Masjid Al Munawarah senilai Rp2.000.000,00 dan satu mushaf Al Qur’an. Zakat juga diberikan kepada 16 orang mustahik dari Desa Bulakan, masing-masing menerima uang tunai senilai Rp250.000,00. (fi)