Pemalang – Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Republik Indonesia harus diketahui asal-usulnya oleh bangsa Indonesia sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal tersebut di atas menjadi salah satu pertimbangan Presiden Republik Indonesia dalam keputusannya nomor 24 tahun 2016 untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila. Dan mulai tanggal 1 Juni 2017, upacara peringatan hari lahir Pancasila untuk pertama kali dilaksanakan.
Sebagaimana dilakukan oleh segenap ASN Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pemalang pagi ini mengikuti upacara peringatan hari lahir Pancasila di halaman Kankemenag. Upacara diikuti oleh ASN pada Kankemenag, Pengawas Madrasah dan Pendidikan Agama Islam, dan Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Pemalang. Bertugas sebagai inspektur upacara Kepala Kankemenag, Taufik Rahman.
Dalam sambutannya, Taufik membacakan membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945 – 1 Juni 2017. Taufik menuturkan kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Namun kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinnekaan kita sedang diuji.
“Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalismen, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasilan dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut,” tutur Taufik.
“Kita harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Dia mengajak untuk menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan diantara kita. Saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia.
“Selamat hari lahir Pancasila. Kita Indonesia, kita Pancasila. Semua anda Indonesia, semua anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila,” ujarnya. Sebelum meninggalkan tempat upacara, Taufik mengajak peserta upacara memekikkan kalimat saya Indonesia, saya Pancasila! sebanyak tiga kali. (fi)