Pemalang – Setelah kembali dari libur panjang dalam rangka cuti bersama hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H, pegawai pada Kankemenag Kabupaten Pemalang kembali beraktivitas. Hari pertama diawali dengan kegiatan pembinaan mental ASN oleh Kepala Kankemenag Taufik Rahman di Aula Kankemenag (22/7).
Pembinaan diikuti oleh Kasubbag, Kasi dan Penyelenggara pada Kankemenag beserta staf, Kepala KUA Kecamatan, Pengawas PAI dan Madrasah, Penyuluh Agama Islam, Kepala Madrasah Negeri, dan Kepala Madrasah Swasta Definitif se-Kabupaten Pemalang sejumlah 120 orang peserta. Tujuan diadakannya pembinaan sesuai yang dikatakan oleh Kasubbag TU Abdul Kodir dalam laporannya adalah untuk menanamkan mental agama yang kuat kepada ASN.
Taufik dalam sambutannya menyebutkan bahwa tugas pokok Kemenag berkaitan dengan mental bangsa Indonesia. Menurutnya bagaimana kita akan melaksanakan tugas tersebut kalau mental pegawai Kemenag sendiri tidak bagus. Oleh karena itu, setelah melaksanakan puasa Ramadhan satu bulan penuh, mudah-mudahan kita kembali fitrah sehingga bisa lebih baik lagi.
Kemenag secara struktur bisa dikelompokkan ke dalam tiga bagian. Yang pertama adalah administratur atau ketatausahaan, tugas pokok tersebut dalam Kankemenag Kabupaten/Kota dijalankan oleh Subbag TU atau Urusan TU di madrasah.
Yang kedua adalah pendidikan, dimana tugas pokok tersebut secara terstruktur di jalankan oleh Seksi Pendidikan Madrasah, Seksi Pendidikan Agama Islam, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Pengawas Pendidikan Islam, dan guru.
Yang ketiga adalah agama, yang menjadi tugas pokok Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Penyelenggara Syariah, KUA, dan Penyuluh. “Dari tiga struktur tersebut yang paling melekat adalah fungsi agama karena kita di bawah naungan Kemenag.” jelas Taufik.
Ibadah bukan hanya tentang sholat wajib dan sholat sunah. Pengamalan dari lima nilai budaya kerja Kemenag juga merupakan bagian ubudiyah. Untuk itu Taufik meminta kepada seluruh pegawai untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya mumpung masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT. Dia juga menghimbau untuk tidak menerima uang yang tidak ada dasar hukumnya.
Taufik juga meminta untuk menjaga nama baik Kemenag. Mengambil hikmah dari insiden di Tolikara Papua, Taufik menghimbau agar masyarakat tidak mudah tersulut oleh kabar yang tidak jelas. “Berikan pengertian kepada masyarakat. Penyuluh agama diharapkan memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.” ujarnya. (Fajar)