Watukumpul – Cara mendidik anak sekarang tentu berbeda dengan zaman dahulu. Dalam mendidik anak perlu kesabaran dan kehati-hatian. Anak merupakan sebuah aset, penerus masa depan bangsa.
“Metodologi pendidikan saat ini sudah berubah. Zaman saya dulu apabila guru memarahi kita, bisa sampai ada tindakan fisik, jika kita mengadu pada orang tua malah kita yang dimarahi. Sekarang berbeda, siswa disakiti oleh guru maka orang tuanya akan lapor ke pihak berwajib. Oleh karena itu, berikanlah anak didik pembelajaran sesuai dengan masanya”.
Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, Taufik Rahman saat acara pembinaan di MTs Nurul Hidayah Majalangu (13/10). Pembinaan diikuti oleh yayasan, guru, pegawai, komite, dan siswa MTs Nurul Hidayah serta 2 orang guru RA dan 6 orang guru madrasah diniyah Kecamatan Watukumpul.
Taufik menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang jika dilakukan anak zaman sekarang sudah termasuk luar biasa. Yang pertama adalah menjalankan sholat lima waktu. Lebih baik lagi jika sholat dikerjakan dengan memahami artinya karena di dalam sholat terdapat doa, munajat kepada Allah SWT.
Taufik selanjutnya meminta kepada guru mata pelajaran umum MTs untuk membacakan doa duduk diantara dua sujud (iftirasy) beserta artinya. Ada salah satu guru yang berani memenuhi ujian dengan maju ke depan membacakan doa iftirasy beserta artinya. Taufik selanjutnya memberikan hadiah kepada guru tersebut.
Yang kedua adalah membaca dan menulis Al-Qur'an. Dan yang ketiga adalah mempunyai akhlak yang mulia. Taufik menghimbau kepada siswa MTs untuk menjauhi perbuatan yang tidak baik, menjauhi minuman keras serta narkoba. Siswa MTs harus menjadi anak yang berakhlak mulia, santun, dan berbakti kepada orang tua dan guru.
Untuk mewujudkan siswa madrasah yang berakhlak mulia dan berprestasi perlu keseriusan dari pengelola madrasah. Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal di bawah Kementerian Agama yang lahir, tumbuh, dan berkembang di masyarakat. Untuk memajukan madarasah diperlukan kesamaan visi antara yayasan, guru, dan unsur lainnya.
“Madrasah harus dikelola dengan professional, pengelola madrasah harus seiya sekata, jangan ada perbedaan antara yayasan dengan guru atau lainnya. Jika hal itu sampai terjadi maka akan berimbas pada penerimaan siswa didik, madrasah mulai ditinggalkan oleh masyarakat,” jelas Taufik.
Sebelum pembinaan, Taufik memberikan bantuan yang bersumber dari Unit Pengumpul Zakat Kankemenag Kabupaten Pemalang. Bantuan diberikan kepada MTs Nurul Hidayah berupa uang tunai sebesar Rp2.000.000,00 dan satu mushaf Al-Qur’an. Dua orang guru RA dan 6 orang guru madin masing-masing menerima bantuan Rp250.000,00. Enam mushaf Al-Qur’an diberikan kepada 6 lembaga madin. (fi)