Bodeh – Masyarakat diharapkan untuk menjaga keluarganya dari faham maupun gerakan radikal. Keharmonisan dan perhatian keluarga mempunyai peran penting bagi seseorang. Ilmu agama juga diperlukan untuk membentuk akhlak yang baik.
Masyarakat sempat dikejutkan dengan kemunculan Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar yaitu gerakan yang menyimpamg dari ajaran agama Islam. MUI sudah mengeluarkan fatwa sesat bagi Gafatar.
Anggota Gafatar yang sebelumnya berada di Kalimantan sudah dikembalikan ke daerah asalnya. Di Kabupaten Pemalang ada 19 orang yang menjadi anggota Gafatar. Mereka sudah kembali ke alamat masing-masing setelah sebelumnya diberikan pembinaan oleh tim gabungan di Asrama Transmigrasi Kabupaten Pemalang.
Taufik Rahman selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang meminta kepada jamaah untuk menerima kembali warga eks-Gafatar. Dengan adanya sikap ramah dari masyarakat diharapkan akan menjadikan warga eks-Gafatar betah di lingkungannya. Mereka juga perlu diberikan bimbingan dan pembinaan dari Pemerintah dan masyarakat agar kembali ke dalam NKRI dan agama Islam yang seutuhnya.
Demikian disampaikan Taufik saat memberikan pembinaan dalam kegiatan silaturahmi dan sholat Jumat bersama di Masjid Baitul Al Mukminun Desa Kesesirejo Kecamatan Bodeh (19/2).
Taufik juga menghimbau kepada jamaah agar menjaga keluarganya dari perilaku LGBT. Yaitu suatu perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender. LGBT adalah perilaku yang menyimpang. Perilaku LGBT tidak dibenarkan dalam agama Islam.
Kegiatan silaturahmi dan sholat Jumat bersama diikuti oleh Pejabat Struktural Kankemenag, Muspika Bodeh, Danramil Bodeh, Kapolsek Bodeh, Kepala KUA Kecamatan Bodeh, Pengawas PAI dan Madrasah Kecamatan Bodeh, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bodeh, dan Kepala Desa Kesesirejo. (fi)